Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Saishū-bi

Saishū-bi    Persiapan hari terakhir sebelum penerimaan rapor telah dimulai. Sekarang aku dan beberapa orang sedang mempersiapkan class meeting. Rencananya setiap kelas wajib memberikan idenya untuk mencapai class meeting yang terbaik. Kali ini aku mewakili kelas 12, ide itu juga berdasarkan persetujuan dari seluruh kelas 12. Kami harus berkumpul setelah pulang sekolah.    Hari mulai sore, sepertinya aku sampai terlalu cepat. Tempat perkumpulan yang telah diatur adalah di sudut lapangan tepatnya di bawah pohon rindang. Setelah menunggu beberapa lama akhirnya mereka datang. Aku dan mereka mulai berbicara.    “Udah kumpul semua ?” Ketua OSIS    “Udah. Nanti pendapat kami akan dipilih atau semuanya disetujui ?” Deon    “Ya dipilih lah, mungkin juga sih kalau semuanya. Lagian kita bisa buat acara ini kan karena persetujuan kepala sekolah”    “Bener juga, terus gimana ?” Aku    “Jadi gini, setiap kelas pasti punya pendapatnya. Kalian berpendapat urut dari perwakilan kela

[FILM] Flash This ! (TITL 2)

Gambar
[FILM] Flash This ! (TITL 2) Kisah tentang terbentuknya sebuah band

Flash This ! (Teks Asli)

Gambar
Flash This ! (Teks Asli) “Udah siap ?” Rio “Gak nyangka kita bisa buat band ini !” Mas’ud “Kalian ingat gak pertama kali kita bisa ketemu” Joni *** Jadi saat itu…   (Joni bercerita) Saat itu aku sama sekali tidak tahu siapa nama-nama orang di kelas ini. Tiga orang yang sekarang ada di band ini juga aku tidak kenal, namanya Mas’ud, Rio, Darwin. Mereka dulu juga tidak pernah bersama. Termasuk Nadia. *** Saat itu sekolah sedang libur 2 minggu setelah ujian semester 1. Malam itu adalah malam minggu, Joni sedang jogging malam sendirian, dia terus berlari. Sampai di suatu tempat dia bertemu dengan dua orang, mereka bernama Mas’ud dan Rio. Mereka berdua sedang berbicara. “Io, gimana nih ? Jadi buat band gak ?” “Gimana buatnya ? Kita aja cuma berdua, cari orang lain” “Eh, eh, tuh ada Joni. Dia aja gimana ?” “Boleh” “Joni” mereka bersamaan Joni berjalan mendekati mereka berdua tanpa rasa takut ataupun ragu. “Maaf, kalian siapa ?” Joni “Kami temenmu” M