Flash This ! (Teks Asli)
“Udah siap ?” Rio
“Gak nyangka kita bisa buat band ini !”
Mas’ud
“Kalian ingat gak pertama kali kita bisa
ketemu” Joni
***
Jadi saat itu… (Joni bercerita)
Saat itu aku sama sekali tidak tahu siapa
nama-nama orang di kelas ini. Tiga orang yang sekarang ada di band ini juga aku
tidak kenal, namanya Mas’ud, Rio, Darwin. Mereka dulu juga tidak pernah
bersama. Termasuk Nadia.
***
Saat itu sekolah sedang libur 2 minggu
setelah ujian semester 1. Malam itu adalah malam minggu, Joni sedang jogging
malam sendirian, dia terus berlari. Sampai di suatu tempat dia bertemu dengan
dua orang, mereka bernama Mas’ud dan Rio. Mereka berdua sedang berbicara.
“Io, gimana nih ? Jadi buat band gak ?”
“Gimana buatnya ? Kita aja cuma berdua, cari
orang lain”
“Eh, eh, tuh ada Joni. Dia aja gimana ?”
“Boleh”
“Joni” mereka bersamaan
Joni berjalan mendekati mereka berdua tanpa
rasa takut ataupun ragu.
“Maaf, kalian siapa ?” Joni
“Kami temenmu” Mas’ud
“Udah ud, dia tuh gak pernah kenal ama kita”
Rio
“Temen ? Ada apa ya ?” Joni
“Kita mau ngajakin kamu gabung band kita”
“Emangnya nanti aku jadi apa ? Aku gak bisa
nyanyi juga”
“Kamu bisanya main apa ?” Mas’ud
“Gitar mungkin”
“Oke, tapi kita butuh dua orang lagi. Gimana
? Kamu punya saran gak Jon ?”Rio
“Gak, aku aja gak kenal orang satu kelas”
“Gimana ya ? Tapi kamu tahu kan ciri-ciri
anak di kelas kita ?” Mas’ud
“Aku tahu, misalnya kamu, kamu itu selalu aja
kenalin diri kamu. Nama juga biasa aja, gak terlalu pintar, ganteng juga gak.
Terus itu, temen kamu. Hampir sama ama kamu, bedanya dia sok pinter. Aku
saranin orang yang biasa duduk pojok kanan depan” Joni
“Darwin ?”
“Dia kan ! ah sudahlah. Ya udah, nanti aku
pikirin” Rio
“Ya udah, aku pergi dulu” Joni
“Nama ku Mas’ud”
“Aku Rio”
“Ya”
Joni pulang ke rumah dan meninggalkan mereka
berdua, ia sampai di rumah. Ayahnya menawarkannya untuk makan, tapi ia tak acuh
dengan ayahnya. Karena ayahnya lah yang menyebabkan ibu Joni pergi dari rumah.
Jadi saat itu ayah joni dan ibunya sedang bertengkar, Joni hanya terdiam di
kamarnya. Sampai-sampai ayahnya menceraikan ibunya dan akhirnya ibunya pergi
dari rumah itu. Joni saat itu tidak bisa apa-apa, dan hanya bisa terdiam dan
terus terdiam di kamarnya. Tapi ia sekarang sudah memaafkan ayahnya.
Rio dan Mas’ud berjalan-jalan pada malam itu,
mereka berniat pergi ke rumah temannya Farhan, mereka menawarkan Farhan untuk
masuk ke band mereka tapi Farhan menolaknya. Mereka masih berjalan dan menuju
beberapa rumah teman mereka tapi sayangnya mereka tetap tidak berhasil. Mereka
bingung dan frustasi, mereka memikirkan pemikiran Joni untuk memasukkan Darwin
ke band itu, tapi waktu itu sudah malam. Mereka masih jalan berdua, juga karena
mereka satu kos.
Mereka berjalan berniat untuk pulang, sampai
di tengah jalan mereka bertemu dengan seorang preman. “Jangan tengok manapun”
ujar Rio “Kenapa ?”Mas’ud “Udah ikutin aku aja”Rio. Mereka berjalan seolah
tidak melihat seorangpun. Preman itu mendekati mereka, akan tetapi mereka
berdua malah lari, mereka di kejar preman itu. Sampai di suatu jalan tanpa Rio
sadari Mas’ud terjatuh dan di todong si preman.
“Mau lari kemana hah ?” Preman
“Mau ke kos mas”
“Ada duit gak ?”
“Gak ada mas, kalau temen ada tapi udah lari”
“Siapa yang nanya temenmu”
“Siapa tahu”
“Eh, aku tanya, punya duit gak ?”
“Eh, udah ku jawab gak punya”
“Udah berani kamu ya ?”
“Belum mas”
“Eh, malah dijawab lagi”
“Eh, masnya kan nanya tadi”
“Diem ! Sekarang copot sepatu ama bajumu”
“Tapi mas”
“Cepetan, atau mau tanganmu ilang ?”
“Iya, bentar”
Akhirnya Mas’ud memberikan yang preman itu
inginkan. Mas’ud pulang dengan pakaian seadanya. Sampai ke kosnya ia di
tertawai oleh Rio.
“Bajumu mana ?”
“Kenapa tadi ninggal aku ?”
“Aku takut ud, udah sana pake baju lain”
Mas’ud mengenakan baju lain dan mereka semua
tidur termasuk Joni di rumahnya.
Hari minggu, mereka berdua bersiap untuk
mendatangi rumah Darwin. Mereka sekarang menggunakan motor. Mereka hampir
sampai ke rumah Darwin, tiba-tiba mereka melihat orang gila di gang rumah
Darwin berada. Mereka mencoba memutar motornya, rio berkata “Orang gila, orang
gila” . Sialnya mesin motor tidak mau hidup, orang gila itu mengejar mereka.
Mereka panik sampai Mas’ud disuruh Rio untuk mendorong motor. Setelah motor
hidup Mas’ud malah ditinggal “Hei” Teriak Mas’ud. Rio berhenti, mas’ud menaiki
motor itu dan Rio langsung ngebut sambil berteriak “Orang gila”. Orang gila itu
diam, memasang wajah bingung di sertai menggerakan jari telunjuk seakan
mengatakan bahwa mereka berdua itu gila.
Mereka masih ngebut, Rio sembarang
membelokkan motornya sampai mereka tersesat. Setelah 1 jam akhirnya mereka
berhasil ke rumah Darwin. Mereka menawarkan Darwin dan Darwin menerimanya.
Darwin juga menyarankan satu temannya yang bisa bernyanyi untuk ikut. Kalau
tidak Darwin juga tidak akan ikut, karena dia adalah pacar dari Darwin. Mereka
berdua setuju dan menanyakan rumah dari teman si Darwin tapi Ia tidak
memberitahukannya, Darwin hanya berkata “Dia akan ada di kelas kita semester
dua nanti”. Mereka setujui Darwin.
Saat itu adalah hari minggu, mereka berniat
berkeliling dan menggunakan motor tersebut. Sampai di suatu tempat mereka
bertemu dengan seorang perempuan. Rio terpana dengan wanita itu, ternyata
Mas’ud juga terpana. Mereka berdua memperebutkannya sampai pada akhirnya mereka
melakukan suit untuk menentukan siapa yang berhak dengannya. Mas’ud menang dan
akhirnya Rio tetap di motor dan Mas’ud berjalan ke arah wanita itu.
“Hai” Mas’ud
“Hai, siapa ya ?”
“Kenalin, aku Mas’ud”
“(wanita itu tertawa dengan menutup
mulutnya)”
“Kenapa ketawa ? Lucu ya namaku ?”
“Gak, siapa bilang. Aku Nadia”
“Eh, kok kamu sendirian sih ?”
“Ini baru aja mau pulang, abis dari rumah
temen”
“Kamu masih sekolah ?”
“Iya, kelas 11. Kamu ?”
“Aku juga, eh…”
“Eh.. maaf, aku pulang dulu ya”
“Ia, ia. Sampai jumpa lain waktu”
“Iya”
Mas’ud dengan wajah senangnya berjalan menuju
ke tempat Rio parkir motor, sialnya Rio sudah pergi meninggalkannya. Akhirnya
terpaksa Mas’ud jalan kaki lagi untuk pulang ke rumah. Sampai di tengah jalan
ia bertemu dengan Joni, Joni bertanya “Ud, biasanya kamu ama Rio”. “Eh, Joni ….
“ Mas’ud menjelaskan semuanya pada Joni dan Joni tertawa, ia menawarkan untuk
mengantarkan Mas’ud ke kosnya dan akhirnya Mas’ud mau dan ia kembali ke kosnya.
Sampai ke kosnya Mas’ud langsung bertemu
dengan ayah dan ibunya. Mereka saling berbincang, Mas’ud mempersilahkan kedua
orangtuanya untuk duduk. Sampai pada akhir perbincangannya ke dua orang tuanya
memberikan Mas’ud uang. Rio merasa iri dan akhirnya ayahnya datang. Rio
mempersilahkannya untuk duduk, akan tetapi pada akhir perbincangan ayahnya
langsung pergi. Rio menghentikannya dan menyadongkan tangannya. Ayahnya membuka
dompetnya, Rio tersenyum. Ia mengeluarkan uang yang lumayan banyak tapi Rio
hanya di beri uang 10.000 Rupiah. Rio hanya terdiam dan terus melihat uang itu.
Mas’ud tertawa.
Malam harinya, Rio, Mas’ud, Darwin, dan Joni
berkumpul dan membicarakan tentang band itu.
“Gimana mau kita namain apa nih bandnya ?”
Rio
“Aku tahu, Ngaji band” Mas’ud
“Becanda lu”
“Kuburan band kan udah ada, Nisan band aja”
Joni
“Gundul mencling” Mas’ud
“Kepala mu ud”
“Udah, gimana kalo Flash This ?”
“…” mereka semua terdiam dengan wajah bodoh
“Kenapa ? Artinya Kilatan itu !”
“Bagusan inggrisnya sih, ya udah itu aja” Rio
“Oke, oke”
Mereka semua setuju dengan judul itu, mereka
semua langsung pulang. Kecuali Rio dan Mas’ud karena itu adalah kos tempat
mereka tinggal. Mereka siap untuk tidur, dan mematikan lampu. Tiba-tiba ketukan
pintu berbunyi ternyata itu adalah ibu kos, mereka mencoba mencari alasan tapi
ibu kos marah dan menyuruh mereka keluar jika tidak membayar sekarang. Mereka
berdua mengeluarkan uang mereka, Akhirnya Mas’ud terpaksa membayar uang kos
karena uang Rio hanya Rp. 10.000.
Keesokan harinya mereka semua berangkat ke
sekolah karena hari itu memang harusnya mereka bersekolah. Mereka semua bertemu
dan menanyakan teman dari Darwin itu. Darwin menyuruh mereka sabar. Tiba-tiba
wali kelas masuk ke kelas.
“Selamat pagi semua” Wali kelas
“Pagi bu”
“Kok bisa ?”
Ternyata yang berada di kelas hanya dua orang
laku-laki dan murid perempuan. Teman yang lainnya terlambat dan ternyata mereka
di hukum lari memutari lapangan. Setelah beberapa lama akhirnya mereka masuk
dan guru mencoba memperkenalkan murid baru.
“Anak-anak, kenalin ini adalah teman baru
kalian.”
“Kenalin diri kamu !” (Berkata kepada murid
baru)
Rio dan Mas’ud terdiam dengan wajah kaget
sedangkan Darwin tersenyum.
“Hai, namaku Nadia. Senang bertemu kalian,
semoga aku bisa jadi teman kalian”
Saat pulang sekolah mereka saling bicara. Rio
dan Mas’ud kaget kalau Nadia adalah orang yang di ceritakan Darwin. Mereka
sedih juga senang karena memiliki teman seperti dia. Selain itu Nadia juga mau
bergabung dengan Flash This band, itu juga membuat mereka senang.
***
“Masih !” Darwin
“Udah, udah, ayo mulai” Nadia
“Arti dari teman
sebenarnya adalah menutupi kekurangan satu sama lain bukannya saling
berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik” #AditDC
***
Yang ini teks asli
yang aku buat pas belum ada perubahan cerita dan scenario.
Insya Allah Maret selesai. Amin !!!
Insya Allah Maret selesai. Amin !!!
NB :
- Judul “Flash This” adalah judul terakhir
yang kami tentukan, judul sebelumnya : “Root Genius” & “Flash Back”. Flash
This adalah judul yang aku ambil saat aku sedang memegang Flashdisk.
- Kilatan itu / Flash This sebenarnya sedikit
menyinggung tentang jurusan kami “Teknik Listrik Industri”.
- Flash This juga aku artikan bahwa sesuatu
tidak akan bisa dilakukan secepat kilat dan harus membutuhkan waktu.
- Cahaya yang sekejap (Kilat) mengartikan
kalau kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan dengan terus berpikir tanpa
mencoba.
- Nama “Mas’ud” aku ambil dari temanku yang
bernama “ Qori H. Mas’udarsono” (TITL)
- Nama “Rio” aku ambil dari temanku yang
bernama “Rio” (TEI)
- Nama “Darwin” aku ambil dengan pemikiran
“nama apa yang bisa menjelaskan kalau dia itu pintar”. Sebenarnya mau pakai
nama Einstein tapi gak jadi akhirnya aku ambil nama Darwin
- Nama “Nadia” aku ambil dari seseorang
dengan nama “Nadhia L” (SMA3) dengan harapan seorang tokoh yang aku buat bisa
lebih sempurna dari dia. *Bercanda
- Untuk nama “Nadia” sebenarnya aku sudah
memikirkan beberapa nama seperti “Alya, Agnes, Cindy, Dena, Dini, Fany, Gaby,
Indah, Mika, Novi, Nadia, Namira, Noela, Oki, Putri, Rosa, Rani, Sany, Sela,
Shely, Shania, Sinka, Sintha, Tera, Vany, Vera, Viny, Vanya, Willy, Widi,
Windy, Yona. Udahku tulis semua, tapi gimana ya ? ah sudahlah.
- Kisah dalam film kelasku sudah ada sedikit
perubahan karena ada kendala dan juga penambahan scenario maupun adegan yang
lucu.
- Kisah dalam film kelasku juga ada sedikit
cerita (dari teks asli) yang diputar demi kemudahan kita bersama.
- Kami sangat amat berharap, film yang kami
buat membutuhkan dana seminimal mungkin karena kami SMK *Gak masuk akal
- Cerita yang aku buat berdasarkan ide dari
Odhie Rahmawan (produser film kami) dan aku kembangkan secepatnya (dalam seperempat
hari)
- Kami (mungkin) akan bertanggung jawab atas
hak cipta animasi yang kami ambil dan edit dari satu sumber yang sama (kami
akan mencantumkan nama web/pembuat)
- Kami tidak akan memberi tahu aplikasi apa
saja yang kami gunakan untuk mengedit
- Kami juga tidak akan mencantumkan merk dari
produk software, dan alat bantu lainnya dalam pembuatan film kami
- Jika masih ada pertanyaan harap bertanya di
komentar (Anonim diterima)
http://aditya2004.blogspot.com/2015/03/flash-this-teks-asli.html?m=1
BalasHapus