Secret Ano Eps. 2




*Hari Ke-2
  Baiklah aku rasa hari ini aku akan mengungkap rahasia dari surat yang ditulis oleh Ano dan siapakah sebenarnya Ano itu. Aku akan mengungkapnya walaupun sendirian, tapi kenapa bisa ada dua anggota OSIS yang menghilang kemarin ? Aku harus mengeceknya sekarang.
  Hari ini seperti biasa aku langsung menuju ke lantai 2 tepatnya di ruang bahasa, tempat klub bahasa berkumpul. Sepertinya aku berangkat terlalu pagi, aku menunggu dua temanku beberapa menit.
  “Rey, kenapa di dalam sendiri ?”Iko
  “.... Aku itu nunggu kalian, dari mana aja sih ?”
  “Tadi aku abis cari informasi di papan pengumuman”
  “Apa pengumumannya ?”
  “Barang siapa yang mengetahui siapa Ano maka akan mendapatkan hadiah dari OSIS”Rena
  “Aku gak peduli”Rey
  “Aku peduli”Iko
  “Aku sebenarnya juga mau tahu”Rena
  “Gimana ? Dua lawan satu”
  “Ya udah deh, terpaksa”
Akhirnya aku ikut juga, aku berjalan keluar dari ruang bahasa dan menuju ke papan pengumuman. Jaraknya lumayan jauh, ada di lantai satu depan lapangan basket. Selang beberapa lama aku baru sadar kalau ruang bahasa belum aku kunci, aku langsung berlari menuju ke ruang bahasa kembali dan aku terkejut karena pintunya terbuka. Aku langsung masuk dan mengecek semua barang didalam sana dan ternyata ada satu barang yang hilang, itu adalah kertas catatan kami untuk menyelidiki Ano.
  Anehnya lagi ada sepucuk surat dari seseorang yang memberi nama samarannya “KO”, ia seperti mengancam kami. Begini isi suratnya “Jangan pernah menyelidiki Ano, siapapun yang menyelidiki Ano akan tahu akibatnya”. Aku rasa itu adalah surat ancaman, kedua temanku entah mengapa berlari menuju ruang bahasa.
  “Rey, ada seseorang yang menamai dirinya “KO” yang mengancam beberapa klub”Iko
  “Klub apa saja ?”
  “Apa ya ?”
  “Haduh, pokoknya klub yang kehilangan sesuatu pas lomba kemarin”Rena
  “Kita juga dapat, kayaknya dia tahu kalau kita mau selidiki kasus ini”Rey
  “Trus ?”Iko
  “Aku ikut serta”
Kami mulanya tidak tahu harus mencarinya dimana, lalu aku memutuskan untuk melihat papan pengumuman untuk mengetahui lomba mana saja yang diadakan hari ini.
  Akhirnya kami langsung menuju ke papan pengumuman, disini kami bisa melihat lomba mana saja yang akan dimulai pada jam yang telah ditentukan. Pengumuman ditulis oleh masing-masing panitia lomba akan tetapi ditanda tangani oleh ketua OSIS. Ada satu pengumuman dari OSIS di papan ini tentang jadwal dan jam berakhirnya pensi, yang menulis bernama Josep. Ia adalah sekertaris OSIS dan yang bertandatangan adalah ketua OSIS. Entah mengapa ketua OSIS kedudukannya terasa lebih tinggi dari kepala sekolah. Ah.. aku tidak peduli, sekarang aku harus ke lomba membuat mading di aula.
  Kami langsung datang 10 menit sebelum acara dimulai, di tempat itu tidak ada sama sekali hal yang mencurigakan. Disana ada panitia lomba dan OSIS mereka seperti sedang mengatur acara, akan tetapi ada satu anggota OSIS yang seperti sedang menyelidiki sesuatu. Mungkin saja ia sedang menyelidiki Ano. Lima menit lagi acara akan dimulai tapi kami tetap tidak melihat hal mencurigakan apapun.
  Acara langsung dimulai peserta melakukan daftar ulang, mereka sempat diam beberapa lama saat melihat seorang OSIS berteriak dan badannya berlumuran darah. Anggota OSIS membawanya ke UKS dan acara dibatalkan. Entah mengapa itu terjadi tapi sempat ketua osis melihat ada kertas putih seperti sebuah pesan di sakunya. Ia langsung membacakannya di depan semua orang. Kertas itu tertulis “Inilah akibatnya jika kalian bersikeras mencari Ano” dan yang menulisnya menamai dirinya KO.
  Aku mencoba mendekati bekas darah dari Hadi (anggota osis), akan tetapi aku dihadang oleh anggota OSIS. Kata mereka, mereka akan menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada Hadi. Jadi kami tidak boleh mendekati lokasi kejadian. Kami semua diusir dari sana. Aku dan ke 2 temanku kembali ke ruang bahasa dan membicarakan yang terjadi disana.
  “Rena, kamu lihat sesuatu yang aneh gak ?”Rey
  “Gak, gak ada yang mencurigakan disana. Tapi..”
  “Tapi apa Ren ?”Iko
  “Gimana sih warna darah manusia ?”
  “Merah tebal kalau darahnya menumpuk”Rey
  “Ya, bener tuh. Emang warna darahnya tadi apa ?”Iko
  “Tadi itu sempat aku lihat darahnya merah tebal, ya merah tua gitu. Tapi bagian yang kering warna merahnya sedikit pudar. Emang darah yang kering gimana ?”
  “Darah yang kering itu ... jadi itu darah palsu ya ?”Rey
  “Menurutku sih gitu”
  “Kok bisa sih ?”Iko
  “Iko, darah yang kering itu kayak gimana ? apakah warnanya akan menempel di lantai tanpa kayak kerak gitu ?”Rey
  “... Iya sih, jadi menurutmu gimana ? itu di rencana ? terus siapa yang buat ini semua ?”
  “Aku masih belum yakin, aku harus memastikan kalau ini bener “
  “Caranya ?”Rena
  “Kalian coba amati deh, lomba berikutnya. Kan masih ada 2 lomba lagi hari ini, kalian catat atau ingat-ingat siapa saja yang ada disana dan jangan lupa catat juga apa yang terjadi disana”
  “Trus kamu ngapain ?”
  “Aku tetap diruang ini”
  “Alasan lu Rey”Iko
  “Ayolah, aku jaga ruang ini”
  “Ayo Ren”Iko
Mereka berdua menyelidiki semua yang terjadi sedangkan aku tetap disini. Tapi jangan salah, aku juga berpikir apa sebenarnya yang terjadi.
  Setelah beberapa lama mereka akhirnya kembali dan membawakan berita kepadaku.
  “Rey, tadi kami ke lomba stand up comedy. Acaranya berjalan lancar dan tidak ada masalah disana seperti kehilangan panitia dan sebagainya”Iko
  “Baguslah”
  “Tapi ...”
  “Tapi apa ?”
  “Sebenarnya tadi ada satu orang yang sedang mencari siapa sebenarnya KO dan Ano. Lalu beberapa menit kemudian entah mengapa dia sudah tidak bernyawa. Mulutnya mengeluarkan busa, aku juga tidak tahu jelas yang melihatnya terus itu Rena”
  “Sebelum dia tidak bernyawa apa yang dia lakukan Rena ?”
  “Dia pertama masuk ke dalam ruangan itu, aku rasa dia anggota OSIS yang ingin mengetahui siapa sebenarnya mereka berdua. Ia mencoba mencarinya, lalu ada temannya OSIS juga. Mereka berdua saling berbincang satu sama lain, aku juga tidak jelas mereka sedang bicara apa. Tapi setelah itu temannya pergi, lalu ia meneruskan pencariannya.”Rena
  “Begitu ya ? Iko apakah OSIS selama ini tidak pernah berbicara dengan siswa biasa ?”
  “Kurasa begitu, tapi mereka juga berbicara dengan semua panitia lomba. Ya seperti biasa, untuk mengatur acara” Iko
  “Jadi begitu, Rena coba teruskan ceritamu sampai ia kehilangan nyawanya”
  “Ia mencari dan terus mencari, saat peserta stand up ke 5 naik ke panggung. Ia duduk dikursi, lalu ia meminum minuman yang ada di meja. Ia langsung seperti di TV gitu”Rena
  “Lalu minumannya siapa yang ngasih ? gak mungkinkan jatuh dari langit ?”
  “Ya gak tahu, kayaknya dia udah bawa deh. Gak mungkin kan aku tanya pas nyawanya udah gak ada. Kayak orang gila aja”
  “Tunggu, ada surat dari KO atau Ano gak ?”
  “O iya, ada surat di saku atasnya sama kayak korban sebelumnya. Kertasnya putih juga, ya kertas buku biasa itu lho. Trus di bacakan lagi ama ketua osis, isinya  sih sama”
  “Tunggu dulu, ceritamu kurang lengkap. Kayak di TV maksudnya gimana ?”
  “Ya minumannya tumpah-tumpah ama kebanting gitu”
  “Sepertinya aku sekarang sudah tahu siapa KO, tapi aku masih belum yakin siapa Ano”
  “Kasih tahu Rey !”Iko
  “Ayolah” Rena
  “Kita yang nanti akan menemuinya langsung”Rey
  Aku mengajak mereka keluar dari ruang bahasa dan turun ke papan pengumuman. Kami membaca satu acara terakhir dan membaca dimana tempatnya. Tapi acara terakhir itu tidak kami temukan, apakah diambil kembali oleh OSIS atau bagaimana. Akan tetapi kami juga melihat surat dari Ano di papan itu. Surat itu berisi “Pengumuman ini aku ambil dan anggap saja tidak ada acara atau lomba lagi ataupun terakhir. Coba cari tahu siapa aku. Ano”
  Aku rasa ia sudah menantang kami. Beberapa detik kemudian Ketua OSIS atas nama OSIS membuat pengumuman dari pengeras suara, yaitu siapa yang tahu siapa Ano dan KO dalam acara-acara sebelumnya akan mendapatkan apa yang kalian inginkan, tapi kami hanya akan mengabulkan permintaan yang bisa kami lakukan. Yang tahu siapa Ano dan KO bisa datang ke lapangan basket. Tidak, maksudku masing-masing klub ataupun ekstra kulikuler bisa memberikan jawabannya. Hari ini jam 2 sore di lapangan. Kami tunggu kalian, dan kami sekarang tahu siapa Ano dan KO sebenarnya. Begitu isi pengumumannya. Baiklah acaranya dimulai 24 menit lagi. Entah mengapa kedua orang itu ingin tahu dan menanyai aku.
  “Rey, pelit amat sih”Iko
  “Udah, nanti aku kasih tahu. Pasti bener, aku juga udah yakin  kalau Ano itu...
  “Siapa ?”Rena
  “Nanti tenang aja, jadi gini ....”
 Aku mengatakan semuanya pada mereka dan mereka langsung berekspresi seperti begitulah mereka mengucapkan “O iya”, “Pantesan aja”dan sebagainya. Acara akan dimulai 4 menit lagi. Aku menyuruh mereka bersiap dan menunggu panggilan dari OSIS. Ternyata klub yang memiliki anggota sedikit akan dapat bagian terakhir, aku rasa ini akan berakhir sekitar jam 8 malam. Tapi dugaanku salah banyak dari mereka menyerah. Di atas panggung ada OSIS dan para panitia kecuali panitia yang menghilang. Sekitar jam 3.45 kami di panggil.
  “Baiklah ini dia klub terakhir dengan anggota 3 klub bahasa. Sebaiknya mereka bisa menjawabnya dengan benar”Ketua OSIS
  “Aku akan menjawab pertanyaan bodohmu itu”Rey
  “Aku rasa kalian sudah mendapatkan jawabannya. Tapi siapa yang tahu duluan ?”
  “Rey”Iko
  “Siapa itu Rey, yang mana ?”
  “Dia” (Mendorongku) Rena
  “Kau ya, aku tidak pernah melihatmu tapi sekali aku melihatmu pas acara sketch itu”
  “Sudahlah aku tahu pelakunya”Rey
  “Siapa pelakunya ?”
Semua orang melihat kami dengan serius bahkan ada yang berkata “Itu tidak mungkin”, “Itu pasti salah”. Aku langsung menjawab pertanyaan Ketua OSIS
  “KO adalah kau Ketua Osis dan Ano adalah Anggota OSIS atau tepatnya Anak OSIS”
  “Kenapa kau bisa menyalahkan kami ?”
  “Pertama Ano, hanya kalian OSIS yang bisa mengganti dan memasang pengumuman di papan pengumuman. Acara juga bisa kalian mulai dan berhentikan, kalian yang mengatur acaranya. Tapi aku juga tidak sadar kalau kalian berbicara dengan panitia untuk menaruh peralatan lomba itu di Ruang OSIS tepatnya di bagian gudangnya....”
  “Kau masuk ke ruang kami ya ? Kenapa kau bisa tahu ?” Edwin
  (Kena kau) Aku dalam hati
  “Bagus sekali, aku sebenarnya hanya mengarang tapi pertanyaan kalian itu seperti mengakui siapa Ano sebenarnya. Sudah terbukti bukan, lalu kenapa bisa panitia yang juga anggota OSIS bisa menghilang sedangkan yang bukan anggota OSIS tidak ? Dan jangan lupa siapa saja yang pura-pura meninggal. Mereka adalah anggota OSIS. Seharusnya kamu juga meninggal karena mencari siapa sebenarnya Ano bukan ? tapi kami hanya diberi surat peringatan bukan hanya klub bahasa tapi juga semua klub yang mencarinya. Kenapa kami tidak mati ?” Rey
  “Lalu bagaimana dengan KO ? itu aku ? ketua OSIS ?” Ketua OSIS
  “Ya, maaf aku harus berkata. Kamu itu sangat bodoh, kenapa ? Seharusnya kertas yang ada di saku itu berwarna merah akibat terkena darahnya dan aku rasa itu darah palsu. Tapi aku tidak peduli darahnya, begitulah kertas itu pertama tidak ada didalam sakunya tapi kau pegang lalu kau memberikan pengumuman palsu kalau pesan itu ada di sakunya. Sama seperti saat kau mengambil surat itu di saku orang yang pura-pura mati keracunan atau apalah itu namanya. Bukannya badannya terkena cipratan air ? Tapi kenapa kertasnya masih putih dan tidak basah ? Itulah sebenarnya yang kalian lakukan. Aku yakin itu benar. Aku juga sempat mengecek CCTV di sekolah ini tapi kesiswaan tidak memperbolehkanku karena mereka disuruh oleh Ketua OSIS, kenapa coba ? Karena kalian tidak mau kami tahu dengan cara curang atau melihat CCTV. Jadi kami harus mencarinya secara manual seperti seorang detektif dan tentang acara terakhir, sebenarnya itu tidak pernah ada. Bahkan tidak ada bekas lem atau kertas yang disobek oleh Ano. Itu adalah surat palsu. Apa lagi ? Acara inilah acara terakhirnya yaitu Mengungkap Ano dan KO”
  “Bagus sekali, aku memang bodoh. Tapi aku tidak pernah memberi nama acara ini, nama yang kau berikan sepertinya bagus juga. Baiklah Rahasia Ano dan KO telah diungkap oleh klub bahasa. Apa yang kalian inginkan ?”
  “Kami tidak menginginkan apapun, yang kami inginkan adalah pengakuan. Pengakuan kalau klub bahasa itu ada dan jangan pernah meremehkan klub yang anggotanya sedikit dengan memberinya hak bicara pada akhir. Setidaknya hormatilah kami. Kami aja selalu menghormatimu” Rey
  “Baiklah, kalian semua dengar kan ? Acara ini selesai selamat menikmati pensi terakhir di Aula sekarang”
  “Bagus Rey, dan kalian. Kalian semua hebat aku rasa tahun depan peminat klub bahasa akan meningkat”
  “Terima kasih, aku akan langsung pulang. Lagi pula besok pengambilan hasil belajar”
  “Baiklah semoga kalian mendapatkan nilai yang baik”
  “Terima kasih” Aku, Iko dan Rena
Aku turun dari panggung dan mengajak mereka pulang tapi Iko ingin melihat pensinya jadi aku pulang bersama Rena. Aku berkata padanya
  “Kau hebat dalam mengingat”
  “Aku rasa kamu yang hebat bisa mengungkap itu semua hanya dengan mendengarkan kabar dari kami”
  “Baiklah sampai disini, kita akan berpisah”
Kami terdiam beberapa detik
  “Tidak, kita tetap akan bertemu lagi walaupun tahun depan”
  “Baiklah, dah”
  “Dah ..., terima kasih untuk hari ini”
  “Ya”
Itulah Secret Ano yang membuat klub kami menjadi terkenal. Setidaknya aku masih bisa bertemu Rena tahun depan. Aku akan selalu merindukannya. Sampai Jumpa.
***
Gimana ceritanya ? Genre Selanjutnya adalah Romance. Sampai jumpa tahun depan !

Komentar

  1. Secret Ano Eps. 2 http://aditya2004.blogspot.com/2014/12/secret-ano-eps-2.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Tulis komentar kamu tentang posting ini !

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Judul Eps. 2 (Ini Nyata !)

Not Only in The Games (?) - Eps. 1 (Perempuan Misterius)

Hanya Karya